Wednesday, December 14, 2011

Misteri Dibalik Keperkasaan Marlborough


Bangunan Benteng Marlborough [photo : adieb]
Usia boleh tiga abad, bencana boleh datang silih berganti. Namun keperkasaannya masih memperkaya khasanah situs peninggalan bersejarah di Indonesia. Siapa dia? Dia adalah Benteng Marlborough yang menjadi salah satu kebanggaan bagi Kota Bengkulu. Warisan bangunan kuno peninggalan Inggris terbesar di Indonesia itu bukan hanya legendaris dan populer namun juga menyimpan misteri.

Pada 2000 misalnya, kota Bengkulu digoyang gempa bumi tektonik kuat berkekuatan 7,3 skala Richter. Akibatnya, ribuan rumah penduduk, sekolah, dan perkantoran roboh. Sarana dan prasarana kota Bengkulu juga hancur dihantam gempa.

Tujuh tahun setelah itu, Bengkulu kembali dihantam gempa bumi dahsyat. Bencana alam kali ini diikuti tsunami setinggi 3,5 meter. Namun benteng yang dibangun Inggris pada tahun 1714 itu tetap berdiri kokoh. Benteng ini sangat perkasa dalam menghadapi gempa bumi yang memang kerap terjadi di Bengkulu.Walapun terus digoyang. Marlborough tak bergeming sedikit pun. 


Kondisi ini jelas menyimpan misteri yang belum terungkap sepenuhnya. Apalagi konstruksi benteng ini, secara ilmiah dalam sudut pandang bangunan modern, tidak tahan gempa. Benteng ini ndak memiliki konstruksi beton bertulang.

Dengan kata lain, tak ada tiang-tiang dan kolom besi yang dicor dengan semen sebagaimana halnya dengan standar bangunan tahan gempa masa kini. Dindingnya hanya terbuat dari susunan bata merah. Ketebalan dindingnya bervariasi, antara 50 sentimeter sampai 1,8 meter. Bahkan, di bagian luar, ketebalan dindingnya mencapai tiga meter.Bahari bangunan yang dipakai juga sederhana untuk ukuran masa kini, yakni berupa baru karang, batu kali, dan bata merah dengan perekat menggunakan campuran kapur, pasir, dan semen merah. Pintu-pintunya terbuat dari kombinasi antara besi (sebagai tulang) dan papan kayu.

Tapi itulah uniknya, gempa tak mampu meluluhlantakkan keperkasaan bangunan kuno seluas 2,7 hektare. Semua bagian benteng mulai dari ruang penyimpanan senjata, barak pasukan, ruang jaga, sel militer, dan lain-lain tetap utuh. Keperkasaan ini semakin menguatkan cerita mistis yang beredar di balik benteng yang dibangun semasa Gubernur Joseph Callet berkuasa. Klop sudah karena Inggris memang salah satu negara di dunia yang amat terkenal dengan alam gaibnya. Rumor yang beredar di masyarakat Bengkulu, benteng ini dihuni oleh mahluk gaib. Beberapa pengunjung yang membidikkan kameranya di beberapa ruang tertentu kerap mendapati sinar aneh yang terekam dalam foto tersebut.

Terlepas dari rumor tersebut, Marlborough memang menyimpan kisah unik mengenai sepak terjang Inggris di Bengkulu. Bengkulu tempo dulu merupakan ibukota wilayah presidensi (kumpulan wilayah residen) Inggris di sepanjang pesisir barat Sumatra yang meliputi Manna, Lais, Natal, Tapanuli, dan Krui. Semua kegiatan administrasi dikendalikan di Benteng Marlborough yang selesai dibangun pada tahun 1783.Bukan hanya itu. Benteng ini juga sekaligus dipakai sebagai sistem pertahanan bagi tentara Inggris dari serangan musuh-musuhnya. Benteng yang menghadap Samudra Hindia ini memang sangat strategis dalam memantau pergerakan musuh yang menyusup dari arah laut tersebut.

Di bagian paling atas benteng misalnya, kini kita dapat memandang betapa luasnya Samudra Hindia. Apalagai di kala sunset, tempat ini paling cocok untuk menikmati keindahan wama lembayung nan lembut dengan panorama penuh eksotis.Berkelana di kawasan Marlborough seluas 4,4 hektare memang mengasyikkan. Kita akan dibawa ke masa lalu yang penuh dengan dinamika. Beberapa meriam tercanggih pada masanya dipajang di berbagai tempat, seperti di bagian atas, halaman dalam, dan taman-taman. Begitu memasuki benteng, koleksi berbagai senjata meriam itu langsung menyergap pandangan.

Strategi pertahanan perang yang didesain tentara Inggris memang taktis. Sebelum memasuki gerbang utama (great gate) benteng, harus melewati dua jembatan kayu yang di bawahnya berupa parit yang dulunya selalu tergenang air. Jembatan ini tadinya bisa diangkat dan diturunkan sesuai kebutuhan. Kini, jembatan kayu itu tak bisa lagi diangkat dan diturunkan.Jika musuh datang, jembatan itu diangkat untuk menghambat musuh agar tidak merangsek ke dalam benteng. Kalaupun musuh masih dapat melewati parit, mereka juga harus berjuang ekstra keras. Pasalnya, benteng ini menggunakan sistem pertahanan berlapis.

Berada di dalam benteng, memang terasa unik. Benteng ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertahanan semata. Lebih dari itu,benteng itu laksana sebuah kompleks hunian di tengah kota.

Konon gubernur, para petinggi, dan pegawai, termasuk militer yang berjumlah 90 orang bermukim dan berkantor di dalam benteng yang memang sangat luas. Mereka seperti layaknya hidup bermasyarakat. Terbukti berbagai catatan mengenai kelahiran, pembabtisan, perkawinan, hingga kematian dari para penguhuninya itu dapat kita lihat karena masih terdokumentasi.m dengan baik.Empat batu nisan berukuran besar diletakkan di salah satu dinding. Di situlah para petinggi Inggris dimakamkan. Sebut saja Deputi Gubernur Richards Watts. Lalu, tak jauh dari situ juga terdapat makam Residen Thomas ParT yang terbunuh pada Desember 1807 dan Sekretarisnya Charles Murray.

Anda penasaran untuk melihat dari dekat keunikan dan keperkasaan Benteng Marlborough? Silakan jelajahi pesonanya. Apalagi akses menuju ke bangunan peninggalan kolonial Inggris itu sangat mudah, hanya berjarak 600 meter dari Rumah Dinas Gubernur Bengkulu atau sekitar tiga kilometer dari Kawasan Simpang lima, Kota Bengkulu.

1 comment: