Wednesday, December 28, 2011

Fahombo Batu Suku Nias

Tradisi Loncat Batu / Fahombo Batu dari Nias
PustakaBudaya -Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di pulau Nias. Dalam bahasa aslinya, orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö = tanah).

Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang. dermawan laoli Kasta : Suku Nias mengenal sistem kasta(12 tingkatan Kasta).

Monday, December 26, 2011

Ngarai Sianok, Dream Land Of Sumatera

Panorama Alam Lembah Ngarai Sianok
Pustakabudaya - Lembah ini memang sungguh elok nan menawan, terletak di Gunung Singgalang - Sumatera Barat. Ngarai Sianok namanya, lembah mempesona ini berada di perbatasan kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Diperkirakan lembah ini memanjang dan berkelok sejauh 15km, lebarnya 200m dan curam dalamnya 100 meter.

Ngarai Sianok  merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau—hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal)—yang dialiri Batang Sianok (batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau) yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai ini.

Tari Kecak dari Pulau Dewata

Tari Kecak dari Pulau Dewata Bali
Pustakabudaya - Ngomongin soal Bali, rasanya tidak ada yang tidak mengenalnya. Pulau yang berjuluk Pulau Dewata ini memang sudah dikenal luas di dunia. Malah, banyak orang luar lebih mengenal Bali daripada Indonesia-nya?


Pulau Bali memang menyimpan sejuta pesona, keberagaman penduduknya dan globalisasi tidak memudarkan budaya lokal yang terpelihara dengan baik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sebut saja salah satu seni tari yang berasal dari Bali ini yaitu Tari Kecak. Anda pernah dengar soal Kecak?

Thursday, December 22, 2011

Memaknai Hari Ibu

Hari ini tanggal 22 Desember 2011 kita memperingati Hari Ibu yang dirayakan secara nasional. Dan ternyata hari Ibu dirayakan bukan saja di Indonesia, di beberapa negara belahan dunia juga merayakan hari tersebut yang dikenal dengan Mother’s Day. Walaupun ada perbedaan hari seperti di Amerika dan Kanada merayakan Hari Ibu pada hari Minggu di minggu kedua bulan Mei, namun maknanya tetap sama.
Sejarah mencatat bahwa peran wanita dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai dengan diadakannya kongres pertama organisasi-organisasi wanita di Yogjakarta pada tanggal 22 Desember 1928. Kongres perempuan ini kini dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia. Organisasi perempuan sendiri sudah bermula sejak 1912 yang terilhami oleh pejuang wanita nasional seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Saturday, December 17, 2011

Badik Makassar, Identitas Diri Orang Bugis


Badik atau Badek
Anda pernah mendengar Badik? Iya, Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan panjang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor.

Menurut pandangan orang Bugis Makassar, setiap jenis badik memiliki kekuatan sakti (gaib). Kekuatan ini dapat mempengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya. Sejalan dengan itu, terdapat kepercayaan bahwa badik juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan bagi yang menyimpannya.

Sejak ratusan tahun silam, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar saja, tetapi juga terdapat di daerah Bugis dan Mandar dengan nama dan bentuk berbeda.

Sasando dari Pulau Rote


Si Jacko maestro Sasando
Alat musik Sasando pernah menyentuh hati Saya beberapa tahun yang lalu, dimana saat itu saya baru pertama kali mengenal Sasando dan mendengar suara dawai yang dimainkan oleh pemuda dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Barat. Kemerduan Sasando sampai sekarang masih sangat dirindukan.

Tidak hanya Taman Nasional Komodo atau Pulau Bali yang mengharumkan nama pertiwi di mancanegara, namun sejuta pesona Budaya Flobamora yang patut kita apresiasi adalah Alat Musik Sasando dan topi Ti’i Langga. Keunikan alat musik ini telah menyita perhatian khusus dari beberapa negara diantaranya adalah Jepang yang secara khusus mengundang seniman kita baik sebagai Pembuat atau sebagai Musikus Sasando untuk menggelar pertunjukan Musiknya di bumi Sakura.

Yamko Rambe Yamko – Papua

Yamko Rambe Yamko
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro

Angin Mamiri – Makassar

Angin Mamiri
Angin mamari ku pasang
Pitujui tongtongana
Tusarua takkan lupa
Eaule na mangu rangi

Tutenaya, tutenaya parisina
Batumi angin mamiri
Angin ngerang dingin-dingin
Nama lonta sari kuku
Eaule na mangu rangi
Matolorang, matolorang jenemato

Manuk Dadali – Sunda, Jawa Barat

Manuk Dadali
Mesatngapungluhur jauh di awang awang
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk


Saha anu bisa nyusul kana tandangna
gadangjeungpartentang taya badingan nana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan ka sieun leber wawanenna

Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia jaya
Manuk dadali pang kakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahirihiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali gadung siloka sinatria
Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia

Corak Khas Pakaian Adat Suku Dayak Kenyah

Suku Dayak Kenyah

Penulis merasa bingung, koq mengulas soal Dayak tidak ada bosan-bosannya. Mungkin terlalu banyak pesona yang luar biasa membuat penulis bersemangat untuk menuangkan inspirasi ke dalam sebuah cerita yang menarik. Kali ini penulis mengajak pembaca blog untuk mengenal pakaian adat Suku Dayak Kenyah.

Bukan isapan jempol, jika banyak orang bilang kalau seorang gadis dayak mengenakan pakaian adat terlihat begitu anggun dan indah dilihat, kalau seorang pemuda dayak yang mengenakannya terlihat begitu gagah dan berwibawa. Setuju sekali!

Corak khas Suku Dayak Kenyah yang terbentuk dari susunan manik-manik beraneka warna tampak kontras menghiasi kain hitam, yang dipakai sebagai bahan dasar pakaian adat itu. Sehingga menunjukkan makna suku Dayak yang memanfaatkan alam dengan arif di kehidupan sehari-hari. 

Mandau, Senjata Khas Dayak sebagai Simbol Kehormatan dan Jatidiri


'Mandau' Karya Agung Suku Dayak
Suku Dayak merupakan suku asli Kalimantan, salah satu senjata tradisional suku Dayak adalah Mandau. Mandau adalah senjata tajam sejenis parang. Berbeda dengan parang, mandau memiliki ukiran-ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau. Mandau dipercayai memiliki tingkat-tingkat keampuhan atau kesaktian. Kekuatan saktinya itu tidak hanya diperoleh dari proses pembuatannya yang melalui ritual-ritual tertentu, tetapi juga dalam tradisi Ngayau (pemenggalan kepala lawan). 

Ketika itu (sebelum abad ke-20) semakin banyak orang yang berhasil di-kayau, maka mandau yang digunakannya semakin sakti. Biasanya sebagian rambutnya digunakan untuk menghias gagangnya. Namun, saat ini fungsi mandau sudah berubah, yaitu sebagai benda seni dan budaya, cinderamata, barang koleksi.

Dayak Pesonamu, Amazing!


Pesona Suku Dayak yang memukau
Satu dari sekian ribu suku di tanah ibu pertiwi Indonesia adalah Dayak yang keberadaan aslinya ada  di Pulau Kalimantan. Suku Dayak merupakan penduduk yang mendominasi populasi di hampir seluruh wilayah Pulau Kalimantan. Menurut bahasa lokal Kalimantan, Dayak berarti orang yang tinggal di hulu sungai. Masuk akal memang, karena memang suku Dayak bertempat tinggal pada hulu-hulu sungai besar di Kalimatan.

Bagi kita yang bukan penduduk asli Kalimatan, beranggapan bahwa suku Dayak hanya ada satu jenis saja, sungguh salah besar! Sebenarnya mereka terbagi ke dalam banyak sub-sub suku. Menurut hasil penelitian para ahli dan pakar terdapat sekitar 405 sub suku Dayak yang memiliki kesamaan sosiologi kemasyarakatan namun berbeda dalam adat-istiadat, budaya dan bahasa yang digunakan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh terpencarnya masyarakat Dayak menjadi kelompok-kelompok kecil dengan pengaruh masuknya kebudayaan luar.

Friday, December 16, 2011

Pesona Tari Piring Minangkabau


Tari Piring Minangkabau
Dipercayai bahwa Tari Piring sudah ada di kepulauan Melayu sejak lebih 800 tahun yang lalu dan berkembang di Minangkabau dari zaman Sriwijaya. Kemunculan kerajaan Majapahit pada kurun ke 16, yang menjatuhkan kerajaan Sriwijaya telah mendorong perkembangan Tari Piring ke negeri-negeri Melayu bersama-sama penghijrah atau orang-orang pelarian Sriwijaya ketika itu.

Tari piring merupakan salah satu dari berbagai kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat tepatnya masyarakat minangkabau. Tarian Piring dulu diciptakan untuk memberikan persembahan kepada dewa-dewa dalam memasuki masa panen, namun dengan datangnya Islam Tarian Piring tidak lagi untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa tetapi untuk majlis-majlis keramaian yang dihadiri bersama oleh raja-raja atau pembesar negeri juga dalam acara keramaian lainnya seperti pesta perkawinan.

Gambang Kromong Seni Betawi

Seni Gambang Kromong. [detiknews]
Bagi masyarakat Betawi, Gambang Kromong merupakan seni musik yang telah ada dan masih terjaga keberadaaannya sampai sekarang ini walau pun hingar-bingar Kota Metropolitan sedikit menutup akses pelestarian seni musik tradisional yang satu ini. Pemerintah DKI terus berupaya untuk tetap melestarikan seni Gambang Kromong karena dianggap mempunyai nilai seni maha karya dan sudah menjadi simbol bagi masyarakat Betawi dari dulu sampai sekarang.
Tak baik bagi kita hanya mendengar tanpa mengenal lebih dekat Gambang Kromong, melalui tulisan ini diharapkan semua anak bangsa mengerti dan memahami betapa penting Gambang Kromong bagi perjalanan sejarah bangsa.

Gambang kromong terdiri dari beberapa instrumen musik utama, yaitu :

Thursday, December 15, 2011

Gamelan, Kian Diterima Dunia Internasional

Alat musik Gamelan
Musik gamelan adalah salah satu musik tradisional Indonesia (sunda-jawa barat) ternyata kian diterima keberadaannya di dunia internasional. Alat musik yang diduga kuat telah ada sejak tahun 167M telah diajarkan disekolah-sekaolah maupun universitas diantaranya di Amerika, Inggris, kanada, Australia, Singapura dan masih banyak Negara lainnya, bahkan baru-baru ini gamelan telah tersebar di benua afrika tepatnya di negara Namibia. Menurut Prof Dr. Rahayu Supanggah dalam sarasehan gamelan for the young beberapa waktu lalu di Laurensia School, gamelan telah diajarkan sebagai pendidikan karakter bagi anak-anak sekolah dasar di Singapura, bahkan di Inggris digunakan sebagai media terapi bagi narapidana kelas satu, program ini dikenal dengan good vibrations. Nilai-nilai filosofi dalam gamelan adalah nilai-nilai keharmonisan hubungan manusia baik secara horizontal maupun vertical dengan sang maha penciptanya.

Berani Coba Makanan Khas Papua 'Ulat Sagu'?

Ulat sagu
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, budayanya pun beragam-ragam. Kita sebagai anak bangsa wajib mengetahui dan memahami keberagaman tersebut, semuanya diperlukan untuk memperat persatuan dan kesatuan bangsa.

Seperti Papua, selain mempunyai tarian tradisional yang menarik dan indah, alat musik tradisional yang memukau, Papua juga memiliki kekhasan makanan, sebut saja jenis makanan khas yang satu ini yaitu ulat sagu. Ulat ini hidup di batang sagu yang telah busuk. Ulat ini dimakan dengan cara dibakar atau dibuat sambal ulat sagu yang pedas dan asam menyegarkan. Tapi ulat sagu dapat juga dimakan mentah atau hidup-hidup. Ulat sagu bentuknya sangat lucu, badannya gendut berwarna putih, sedangkan kepalanya berwarna coklat tua. Kalau berjalan ia terlihat seperti sedang menari perut. Berani mencoba?

Seni Budaya Papua, Perkaya Budaya Nasional

Kerajinan Noken Papua
Provinsi Papua yang terletak di ujung timur negara Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang unik dan menarik yang memperkaya budaya nusantara Indonesia seperti alat musik tradisionalnya, Tarian Tradisional dan kesenian lainnya yang terdapat di Papua.

Alat Musik Tradisional Papua
Ada Salah satu nama alat musik tradisional yang paling terkenal yang berasal dari Papua yaitu Tifa. Alat musik Tifa merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah maluku serta papua. Bentuknya alat musik Tifa mirip gendang dan cara memainkannya Tifa adalah dengan cara dipukul. Alat musik Tifa terbuat dari bahan sebatang kayu yang isinya sudah dikosongkan serta pada salah satu ujungnya ditutup dengan menggunakan kulit hewan rusa yang terlebih dulu dikeringkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Alat musik ini sering di mainkan sebagai istrumen musik tradisional dan sering juga dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi.

Mengenal Kesenian Tradisional Debus

Seni Debus Banten
Provinsi Banten adalah merupakan provinsi pemekaran Jawa Barat, tak heran sebagian orang berpendapat bahwa orang Banten adalah orang Sunda juga, karena kebudayaan yang ditumbuhkembangkan oleh mereka pada umumnya sama dengan orang Sunda. Dalam kebahasaan misalnya, orang Banten menggunakan bahasa yang mereka sebut sebagai "Sunda-Banten", yaitu bahasa yang menunjukkan beberapa perbedaan dibandingkan dengan bahasa Sunda yang lain, terutama dalam intonasinya. Lepas dari masalah kesamaan dan perbedaan kebudayaan yang ditumbuhkembangkan oleh orang Sunda dan orang Banten itu, yang jelas bahwa Banten adalah sebuah suku bangsa yang ada di Provinsi Banten (Melalatoa, 1995).

Urut Kegiatan Ritual Tabot


Tabot Tebuang 2011
       1)      Mengambik tanah (mengambil tanah)
Tanah yang diambil harus mengandung unsur-unsur magis oleh karena itu harus diambil dari tempat keramat. Di Bengkulu, hanya ada dua tempat yang dianggap keramat yaitu di Keramat Tapak Padri yang terletak di tepi laut tidak jauh dari Benteng Marlborough di sudut kanan Pelabuhan Laut Bengkulu dan Keramat Anggut yang terletak di pemakaman umum Pasar Tebek dekat Tugu Hamilton, tidak jauh dari Pantai Nala. Upacara ini berlangsung pada malam tanggal 1 Muharam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Tanah yang diambil disimpan di Gerga (pusat kegiatan/markas kelompok Tabot bersangkutan), dibentuk seperti boneka manusia dan dibungkus dengan kain kafan putih, lalu diletakkan di Gerga. Gerga tertua di Bengkulu hanya ada dua, yaitu Gerga Berkas dan Gerga Bangsal. Keduanya telah direnovasi dan kini berwujud bangunan permanen.
Di kedua tempat tersebut, mereka memberikan sesajen berupa: bubur merah dan bubur putih, gula merah, sirih 7 subang, rokok nipah 7 batang, kopi pahit 1 cangkir, air serbat 1 cangkir, dadih (susu sapi murni yang mentah) 1 cangkir, air cendana 1 cangkir, air dan selasih 1 cangkir.

Sejarah Tabot


Festival Tabot di Bengkulu
Budaya Tabot pada awalnya datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo.

Imam Senggolo lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada masyarakat Bengkulu yang berada di sekitar kawasan Benteng Marlborough pada saat itu. Ritual ini selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang kemudian diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.

Upacara Tabot adalah merupakan upacara berkabung Kaum Syi'ah untuk mengenang gugurnya Syaid Agung Hussein bin Ali bin Abi Thalib (cucu Nabi Muhammad SAW). Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di sebagian masyarakat Kota Bengkulu.

Siapa Oey Tjeng Hien?

Oey Tjeng Hien

Sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia, telah menyimpan terlalu banyak kisah dan tokoh-tokoh perjuangan yang selama hidupnya mendedikasi dirinya demi tegaknya Negara Kesatuan yang berdaulat. Pembaca barangkali balik bertanya, kalau seandainya disodorkan pertanyaan siapa Oey Tjeng Hien atau Abdul Karim Oey.

Ia lahir di Padang, Sumatera Barat, 6 Juni 1905. Pendidikannya di HCS sebelum pindah ke Bintuhun tahun 1926 dan berdagang hasil bumi sampai ke Batavia. Ia aktif berdakwah setelah memeluk agama Islam. Atas anjuran Ir. Soekarno ia pindah ke Bengkulu mendirikan perusahaan Meubel Suka Merindu. Ia berjasa meminang Fatmawati atas nama Ir. Soekarno.

Dari Tahun 1939 – 1952 ia menjadi konsul Muhammadiyah dan Ketua Masyumi cabang Bengkulu. Zaman pendudukan Jepang ia diangkat sebagai anggota Cuo Sangi Kai dan anggota Komite Nasional Bengkulu 1944.


Pulau Baai, Nasibmu kini?


Pelabuhan Pulau Baai. [photo : agent]
Pelabuhan merupakan titik simpul dari mata rantai sistem transportasi serta merupakan pintu gerbang (gateway) khususnya bagi transportasi laut dalam rangka kegiatan lalu lintas barang, peti kemas, pergerakan penumpang dan hewan. Dengan demikian pelabuhan mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.

Pelabuhan Pulau Baai terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera Ibukota Provinsi Bengkulu jaraknya +16 KM dari Pusat Kota Bengkulu ke arah Selatan. Pelabuhan ini mulai dibangun pada tahun 1980 dan secara operasional mulai dioperasikan pada bulan juli 1984. Sebagai pelabuhan yang baru berkembang masih perlu dipasarkan sehingga dapat bersaing dengan pelabuhan lain disekitarnya diharapkan dapat memperlancar kegiatan ekonomi daerah.

Wednesday, December 14, 2011

Misteri Dibalik Keperkasaan Marlborough


Bangunan Benteng Marlborough [photo : adieb]
Usia boleh tiga abad, bencana boleh datang silih berganti. Namun keperkasaannya masih memperkaya khasanah situs peninggalan bersejarah di Indonesia. Siapa dia? Dia adalah Benteng Marlborough yang menjadi salah satu kebanggaan bagi Kota Bengkulu. Warisan bangunan kuno peninggalan Inggris terbesar di Indonesia itu bukan hanya legendaris dan populer namun juga menyimpan misteri.

Pada 2000 misalnya, kota Bengkulu digoyang gempa bumi tektonik kuat berkekuatan 7,3 skala Richter. Akibatnya, ribuan rumah penduduk, sekolah, dan perkantoran roboh. Sarana dan prasarana kota Bengkulu juga hancur dihantam gempa.

Tujuh tahun setelah itu, Bengkulu kembali dihantam gempa bumi dahsyat. Bencana alam kali ini diikuti tsunami setinggi 3,5 meter. Namun benteng yang dibangun Inggris pada tahun 1714 itu tetap berdiri kokoh. Benteng ini sangat perkasa dalam menghadapi gempa bumi yang memang kerap terjadi di Bengkulu.Walapun terus digoyang. Marlborough tak bergeming sedikit pun. 

Kain Besurek, Batik Khas Bengkulu



Kain/Batik Besurek khas Bengkulu
Indonesia memang memiliki keberagaman adat istiadat dan budaya. Batik contohnya, hampir seluruh wilayah di Indonesia memilikinya. Tapi “lain padang lain pula belalangnya”, ungkapan tersebut terasa pas jika berbicara batik. Palembang punya songket, Jawa Barat punya piring selampat dan karang jahe, dan Bengkulu punya Kain Besurek. Ayo kita simak dan kenali batik yang satu ini untuk menambah hasanah kita soal batik nusantara.

Kain besurek adalah salah satu kain batik hasil kerajinan tradisional daerah Bengkulu yang telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Kain besurek merupakan hasil budaya masyarakat Melayu Bengkulu, tapi pada motifnya terlihat pengaruh unsur-unsur kebudayaan Islam, yaitu motifnya yang bernuansa kaligrafi Arab. Dalam perkembangan selanjutnya motif-motif tersebut dimodifikasi dengan menambahkan raflesia, bunga kibut.

Mutiara Tersembunyi di Pulau Tikus


Ilustrasi
Pulau Tikus adalah merupakan pulau kecil yang masuk ke dalam wilayah administrasi Pemerintah Kota Bengkulu. Pulau ini memang tidak sepopuler Pulau Bali atau gili-gili di Lombok. Namun, keindahan alamnya, terutama panorama alam bawah laut, adalah mutiara tersembunyi. Pantainya beralas pasir putih. Pada malam hari penyu sisik dan penyu hijau naik ke darat untuk bertelur.
   
Selain itu, Pulau Tikus juga sangat cocok dikunjungi oleh para wisatawan yang suka memancing, karena di sekitar pulau terdapat batu-batu karang yang dihuni berbagai jenis ikan.
   
Pulau tikus terletak di sebelah barat Kota Bengkulu. Perjalanan menunju obyek wisata itu bisa ditempuh selama 30 menit dari Pantai Tapak Padri Kota Bengkulu dengan menggunakan kapal nelayan.

Gulai Tempuyak Khas Bengkulu

Gulai Tempuyak

Nama masakan ini masih sangat asing di telinga penikmat kuliner, tapi sangat tidak asing bagi masyarakat di Bengkulu. Masakan ini sudah diwariskan turun-temurun dan masih terjaga kerahasiaan resep peracikannya.

Masakan yang satu ini memang tergolong masakan unik dan mungkin tidak ditemui di daerah lain. Dari namanya saja terkesan aneh dan kesedapan rasanya pun belum terlalu akrab di lidah para penikmat masakan. Tempuyak merupakan masakan khas Bengkulu yang berasal dari buah durian, diolah sedemikian rupa melalui proses permentasi. Tempuyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi.

Tempuyak memang menjadi masakan yang pasti ada di keluarga Bengkulu, karena tidak lengkap apabila kita tidak memasak tempuyak untuk makan siang atau malam ketika musim durian tiba. Sambal tempuyak Bengkulu memiliki rasa yang unik dan merupakan salah satu masakan khas bengkulu yang dimasak dengan  selera pedas atau agak pedas.

Ikan Pais dan Bagar Hiu Masakan Favorit Bung Karno


Ikan Pais khas Bengkulu
Bung Karno? Nama ini sudah tidak asing lagi bagi orang Bengkulu, kalau seandainya ditanyakan kepada orang Bengkulu siapa Bung Karno, pastilah jawaban yang didapati ada beberapa versi, yang pertama, akan dijawab Bung Karno adalah Presiden Pertama Republik Indonesia, kedua, Pak Karno itu punya istri orang Bengkulu yang namanya Fatmawati, ketiga, Bung Karno itu yang mendesain arsitektur Masjid Jamik, keempat, Pak Karno itu tokoh perjuangan yang pernah diasingkan di Bengkulu, kelima, Bung Karno itu Presiden RI yang makanan favoritnya Ikan Pais dan Bagar Hiu.

Jawaban kelima memang terkesan mengada-ada tetapi itulah sepenggal cerita yang tertulis di secarik kertas pada daun pintu lemari tua di bagian belakang rumah kediaman Bung Karno di Bengkulu. Lemari tua itu sudah menyimpan berjuta kenangan manis bersama Bung Karno.

Anggrek Pensil, Flora Langkah di DDTS

Anggrek Pensil

DDTS adalah singkatan dari Danau Dendam Tak Sudah. Nama danau ini memang terasa aneh, menyeramkan dan belum seakrab danau-danau besar, seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat dan Danau Ranau di Lampung.

Namun pesona Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Bengkulu ini tidak kalah indah dan eksotik. Memang, saat ini belum banyak wisatawan yang mengenal danau yang hanya berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Bengkulu itu.

Menilik dari namanya saja, Danau Dendam Tak Sudah sudah menyiratkan sebuah kisah tragis di baliknya. Nama danau ini diyakini terkait dengan legenda sepasang muda-mudi. Mereka mengikat janji sehidup semati, namun kisah asmara mereka tak kesampaian. Dia dijodohkan dengan laki-laki lain, padahal benih-benih cinta di hati kedua remaja ini tidak bisa dipisahkan lagi.

Potret Pemungut Limbah Batubara


Aktivitas pemungut limbah batubara [photo : adieb]
Aktivitas penambangan batubara di daerah hulu Sungai Bengkulu sudah berdampak buruk terhadap lingkungan, yang bisa membahayakan keselamatan biota sungai dan laut. Yang lebih buruk lagi adalah ancaman terhadap kualitas air bersih yang dikonsumsi masyarakat. 

Timbunan limbah batu bara yang merupakan bekas pencucian dari lokasi eksploitasi tambang di sekitar kawasan Bukit Sunur mengakibatkan sungai Bengkulu tercemar. Limbah batu bara bisa ditemukan di sepanjang Sungai Bengkulu.

Walaupun permasalahan limbah batubara sangat berdampak buruk terhadap lingkungan, tapi perlu bagi kita untuk membuka mata dan menerima kenyataan, bahwa banyak saudara-saudara kita, banyak masyarakat kita, yang menggantung hidupnya dengan jalan memungut limbah batubara demi membayar biaya sekolah anak-anak mereka dan demi memenuhi sandang mereka.

Reset Printer Canon MP145

Ilustrasi Printer
Pesan error printer Canon MP145/MP160 seringkali muncul disaat semuanya lagi mendesak.. hehehe... kode error yang paling sering terjadi adalah E5 dan E27. Mudah-mudahan dengan posting ini dapat memberi manfaat.

BERIKUT ADALAH ERROR CODE CANON MP145/MP160 :
E2-2 = tidak ada kertas (ASF)
E3-3 = Paper jam
E4 = tidak ada tinta/cartridge
E5-5 = ink cartridges tidak terpasang atau cartirdge yang terpasang salah (tidak compatibel)
E8 = absorber full, atau platen waste ink absorber full mita direset
E9 = hubungan ke digital camera / video camera tidak support
E14 = Ink cartridges whose destination are wrong
E15 = Ink cartridge tidak terpasang E16 - Ink remaining is unknown
E16 -E19 = masalah pada scan head alignment sheet


Mengenal Ibu Fatmawati


Ibu Fatmawati
Masa Kecil Fatmawati
Fatmawati lahir pada hari Senin, 5 Pebruari 1923 Pukul 12.00 Siang di Kota Bengkulu, sebagai putri tunggal keluarga H. Hassan Din dan Siti Chadidjah. Masa kecil Fatmawati penuh tantangan dan kesulitan, akibat sistem kolonialisme yang dijalankan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Ayahandanya, Hassan Din semula adalah pegawai perusahaan Belanda, Bersomij di Bengkulu. Tetapi karena tidak mau meninggalkan kegiatannya sebagai anggota Muhammadiyah, ia kemudian keluar dari perusahaan itu. Setelah itu, Hassan Din sering berganti usaha dan berpindah ke sejumlah kota di kawasan Sumatera Bagian Selatan.
Tidak banyak diketahui orang bahwa sebenarnya Fatmawati merupakan keturunan dari Kerajaan Indrapura Mukomuko. Sang ayah Hassan Din adalah keturunan ke-6 dari Kerajaan Putri Bunga Melur. Putri Bunga Melur bila diartikan adalah putri yang cantik, sederhana, bijaksana. Tak heran bila Fatmawati mempunyai sifat bijaksana dan mengayomi.

Soekarno Dalam Pengasingan di Bengkulu

Bung Karno bersama Ibu Fatmawati. [photo : arsip nasional]
Siapa tidak kenal Bung Karno? Dia adalah presiden pertama Republik Indonesia .Ir. Soekarno lahir di  Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negaraIndonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Presiden pertama yang akrab dengan panggilan Bung Karno ini pernah diasingkan di Bengkulu ini pada masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1938, dan masa pengasingan di Bengkulu berakhir pada tahun 1942.

Danau Dendam Tak Sudah

Danau Dendam Tak Sudah (photo : adieb)
Di Kota Bengkulu, terdapat sebuah danau indah yang disebut Danau Dendam Tak Sudah, yang oleh Pemerintah Indonesia ditetapkan sebagai kawasan cagar alam. Danau yang terkenal dengan kekayaan flora dan faunanya ini telah mengalami beberapa kali perluasan area.

Pertama, tahun 1936, Pemerintah Hindia Belanda menetapkan kawasan ini sebagai cagar alam melalui Stb 1936 No. 325 tanggal 17 Juni 1936 dengan luas 11,5 hektar. Kedua, tahun 1979, berdasarkan Surat Gubernur Bengkulu No. 1666/B4-1/1979 tanggal 15 Mei 1979, kawasan ini dipeluas menjadi 430 hektar. Ketiga, tahun 1999, melalui SK Menteri Kehutanan No. 420/Kpts-II/1999 tangal 15 Juni 1999, kawasan cagar alam Danau Dendam Tak Sudah bertambah luas menjadi 577 hektar.

Benteng Marlborough


Benteng Marlborough. [photo : adieb_2011]
Benteng Marlborough (Fort Marlborough) merupakan salah satu obyek wisata sejarah dan budaya andalan yang dimiliki oleh Kota Bengkulu. Benteng peninggalan Inggris awal abad ke-18 ini dibangun oleh East Indian Company (sebuah usaha dagang Inggris terbesar di Nusantara waktu itu) selama kurang lebih enam tahun (tepatnya pada tahun 1713—1719) di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet ketika berkuasa di Bengkulu. Secara keseluruhan, benteng yang bangunannya menyerupai kura-kura ini berdiri di atas tanah seluas sekitar 44.100 meter persegi dan menghadap ke arah selatan.